ROKAN HULU – Nuansa adat dan semangat kebersamaan begitu kental terasa di Desa Rambah Tengah Barat, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Rabu (18/6/2025). Ratusan warga memadati Bagas Rarangan Boru Namora Suri Andung Jati Huta Haiti untuk mengikuti perhelatan akbar tradisi tahunan Mandai Ulu Taon yang kini telah memasuki pelaksanaan ke-500 kalinya.
Menariknya, Bupati Rokan Hulu, Anton, S.T., M.M., dan Wakil Bupati H. Syafaruddin Poti, S.H., M.M., hadir langsung di tengah masyarakat, mempertegas komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya leluhur yang kaya makna ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut tokoh-tokoh adat, unsur Forkopimda, Anggota DPRD Rohul Syafran, para Kepala OPD, Ketua Umum DPH LAMR Rohul Datuk H. Zulyadaini, serta raja-raja adat dari berbagai luhak di Rohul.
Dalam sambutannya, Bupati Anton menegaskan bahwa Mandai Ulu Taon bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi sebuah perwujudan nyata dari pelestarian budaya, perekat silaturahmi, serta ruang edukasi bagi generasi muda tentang jati diri masyarakat Mandailing di Rohul.
"Ini momentum penting. Mari kita jadikan sebagai penguat gotong royong dan kebersamaan. Semoga budaya Mandailing tetap hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi," ujar Bupati Anton.
Tradisi Mandai Ulu Taon sendiri merupakan acara makan bersama yang dilakukan masyarakat suku Mandailing sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan rezeki dan keselamatan sepanjang tahun. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun secara turun-temurun dan selalu jatuh pada hari Rabu.
Ketua Pelaksana, Almi Shari, menjelaskan bahwa acara ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah masuknya Kerajaan Suri Andung Jati – kerajaan wanita asal Tanah Mandailing – ke wilayah Kecamatan Rambah, ratusan tahun silam.
“Meski kita beragam suku, tapi semangat persatuan dan gotong royong tetap jadi nafas kita bersama. Mandai Ulu Taon adalah bukti bahwa warisan budaya bisa menyatukan masyarakat,” tutur Almi.
Tak hanya sarat makna, acara juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan adat dan jamuan makan bersama khas Mandailing, menciptakan suasana haru dan hangat yang mempererat hubungan antargenerasi dan antarwarga.
Pemkab Rohul menegaskan akan terus mendukung pelestarian budaya-budaya lokal seperti ini agar tak tergerus oleh zaman, melainkan menjadi kekuatan dalam membangun identitas dan kebersamaan di tengah masyarakat modern.
(Rambe)
#Bupati Rohul #lestarikan budaya