Kasus Kekerasan Anak di Kampar Hingga Agustus Capai 124, PPA : Jangan Pandang Sebelah Mata!

Kasus Kekerasan Anak di Kampar Hingga Agustus Capai 124, PPA : Jangan Pandang Sebelah Mata!
Keta UPTD PPA Kampar,Lindawati

KAMPAR – Suara hati untuk melindungi anak-anak kembali digaungkan oleh Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Kampar, Lindawati, menyusul meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di daerah tersebut. Hingga Agustus 2025, tercatat 124 kasus telah ditangani.

“Ini angka yang mengkhawatirkan. Jangan pernah kita pandang sebelah mata. Anak-anak ini butuh perlindungan, bukan penderitaan,” tegas Lindawati dalam wawancaranya, Selasa (26/8/2025).

Mayoritas korban adalah anak perempuan. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari pola asuh yang salah, tekanan ekonomi keluarga, hingga rendahnya tingkat pendidikan orang tua.

Anak Butuh Wadah Positif

Lindawati menekankan pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan ruang aman sekaligus kegiatan positif untuk anak-anak. “Kalau mereka tidak diarahkan, akan keluar jalur. Ini PR besar kita bersama,” katanya.

Ia juga menyoroti praktik pembinaan anak bermasalah yang diterapkan di Bandung, di mana anak-anak ditempatkan di barak pembinaan untuk melatih kedisiplinan. “Hasilnya, mereka kembali ke jalan yang benar. Ini bisa jadi contoh untuk Kampar,” tambahnya.

Pelaku Umumnya Orang Terdekat

Menurut Lindawati, pelaku kekerasan kerap berasal dari lingkungan terdekat anak, baik orang tua, keluarga, maupun guru. Lemahnya iman dan gangguan mental juga disebut sebagai faktor pemicu.

“Yang paling penting, kita harus melindungi korban dan mencegah kekerasan baru. Sosialisasi harus dilakukan di sekolah, masjid, kantor desa, bahkan hingga ke tingkat kecamatan,” ujarnya.

Seruan untuk Bertindak

Lindawati berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, tokoh agama, pendidik, dan orang tua, bersatu menekan angka kekerasan anak.

“Kalau bersama-sama, saya yakin angka kekerasan anak bisa kita tekan, bahkan dihapuskan. Jangan biarkan mereka kehilangan masa kecilnya hanya karena kelalaian kita,” pungkasnya.

(Man)

 

#kekerasan anak #PPA kampar